Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Agustus 2010

Early Georgian England

BAB II

EARLY GEORGIAN ENGLAND

2.1 Sejarah Early Georgian England

Munculnya periode Early Gregorian England disebabkan oleh ketergantungan studi mengenai periode klasik dan bangkitnya kaum Palladian. Studi mengenai periode klasik dilakukan melalui kunjungan ke Italia pada abad ke-16. Kaum Palladian memegang prinsip-prinsip arsitektur Andrea Palladio yang mencoba untuk menciptakan gaya dan proporsi bangunan kuno Roma. Dalam studinya Palladio menjelaskan bahwa kemegahan arsitektur Romawi dikarenakan sistem proprosi yang harmonis menggunakan ilmu matematika. Palladio menyarankan bahwa setiap ruangan harus memiliki perbandingan antara lantai, furniture dan ceiling. Selain dipengaruhi oleh Palladian arsitektur di Inggris juga dipengaruhi oleh gaya Baroque dan Rococo.

Karakteristik dari gaya Palladian:

· Masih Terpengaruh oleh Romawi

· Menggunakan Tiang-tiang

· Banyak Jendela

Karakteristik dari gaya Baroque dan Rococo

· Banyak hiasan

· Lukisan di langit-langit

· Banyak menggunakan ornament patung dan relief

2.2 Karakteristik Early Georgian England

Karakteristik dari Early Georgian England terpengaruh dari periode-periode sebelumnya, seperti Baroque, Rococo, dan Palladian. Pada periode ini lebih menonjolkan keanggunan dekoratif.

Bagian teras terbuat dari batu bata dengan atap miring, kemudian bagian tembok antar rumah dibuat tebal. Dalam periode awal Georgian di Inggris ini wallpaper dan lukisan merupakan elemen arsitektur terpenting.

Periode Early Georgian England sangat dekoratif dan pada karya-karya yang dihasilkannya menampilkan keanggunan dan kemewahan.

SCAN -003.jpg

Gambar 2.1 langit-langit yang dekoratif

Pada periode Early Georgian England abad ke-18 merupakan masa pertumbuhan kota besar. Pada saat yang sama juga, kepadatan permukiman penduduk di kota-kota memungkinkan kebutuhan untuk membangun rumah semakin meningkat sehingga pembangunan untuk rumah kecil dibuat bertingkat. Seiring berjalannya waktu, rumah berukuran kecil untuk kalangan menengah memiliki teras untuk memberikan rasa nyaman. Sebagian besar teras terbuat dari batu bata, dengan atap miring. Bagian tembok antara rumah dibangun tebal untuk mencegah penyebaran api saat terjadi kebakaran kemudian pada atap rumah terdapat cerobong asap.

Sebuah teras Georgia

Gambar 2.2 Sebuah teras di Georgian England

BAB III

ARSITEKTUR INTERIOR DAN ELEMEN DEKORATIF

Periode Early Georgian adalah periode yang luar biasa karena karya-karya yang dihasilkan menggunakan kombinasi gaya Rococo, Baroque, dan Palladian. Penerapan dekorasi dari periode-periode sebelumnya berupa dekorasi pada lantai, dinding, ceiling, furniture, dan ornamen.

3.1 Lantai

Material utama lantai pada periode ini adalah kayu dan batu, terutama pada entrance. Material marmer biasanya digunakan untuk bangunan rumah yang mewah saja.

Kayu yang digunakan berasal dari kayu oak, kemudian kayu elm, sedangkan cemara dan pinus banyak digunakan pada pertengahan abad ke-18. Ada beberapa lantai kayu yang dicat. Lantai biasanya berupa parquet. Pola dari parquetnya berupa pola buku dan pola geometri. Karpet digunakan pada bagian pinggir parquet yang rusak.

SCAN -002.jpg

3.1 Pola lantai

3.2 Dinding

Pada periode Early Georgian England, Ishak Ware sangat berpengaruh terhadap dekorasi dindingnya. Ishak Ware membawa pengaruh yang kuat dari periode Palladian yang diajarkan oleh Lord Burlington.

Dalam dekorasi dinding Ishak Ware menggunakan plesteran, kayu lis, dan hiasan dinding seperti wallpaper, permadani, dan kain tenunan. Ishak Ware mengatakan dari berbagai macam jenis bahan yang digunakan untuk mendekorasi dinding, plesteranlah yang paling bagus, sedangkan kayu lis membuat rapi, dan yang paling mencolok adalah hiasan dinding.

Kerajinan yang terbuat dari kayu biasanya di cat dengan menggunakan warna muda dan detail ukirannya terkadang di tonjolkan dengan menggunakan warna emas. Hiasan pada atas dinding berupa permadani, sutra, juga wallpaper. Penggambaran untuk permadaninya adalah diambil dari bunga, burung, gambar tubuh, surat gulungan Rococo, musim.

SCAN -004.jpg

Gambar 3.2.1 Dinding

SCAN -004.jpg

Gambar 3.2.2 Dinding

3.3 Pintu dan Jendela

Dekoratif untuk pintu dan jendela lebih sederhana. Desain pintu dan jendela terpengaruh oleh gaya Palladian. Di atas jendela atau pintu terdapat pedimen. Sebagian besar material terbuat dari kaca dan lis kotak-kotak sebagai aksen. Menggunakan tiang ionic dan corinthian. Tersusun atas tiga bukaan dan bagian yang terluas terdapat pada pusat yang terletak di tengah.

SCAN -006.jpg SCAN -006.jpg

Gambar 3.3.1 Jendela Palladian Gambar 3.3.2 Pintu dan jendela

3.4 Langit-langit

Plester sering digunakan sebagai bahan dasar untuk langit-langit yang terdapat relief dan lukisan. Subyek dari lukisan kurang mementingkan ukuran dan bentuk kiasan dari penggambaran seni dan ilmu pengtahuan, mitologi, penggambaran dewa dan dewi seperti dewa Dionysus ( dewa kesuburan dan anggur ) dan Dewi Ceres ( dewi pertanian ).

SCAN -009.jpgSCAN -010.jpg

SCAN -003.jpgSCAN -011.jpg

Gambar 3.4 Langit-langit

3.5 Perapian

Dekorasi dari perapian pada periode Early Georgian England adalah rak yang berada di atas perapian. Dekorasinya menggunakan ukiran yang menggambarkan topeng medusa serta gambar elang yang sedang meringkuk disetiap sisi. Ukiran tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi emas.

SCAN -008.jpg

Gambar 3.5 Rak diatas Perapian

3.6 Tangga

Posisi tangga sangat penting pada periode ini. Pada tangga utama dibuat sangat dekoratif. Deretan tangga dibatasi dengan lis besar dan rel rata. Lis tangga sangat bermacam-macam bektuknya seperti spiral, seruling, dan kolom. terbuat dari kayu atau besi. Ketiganya terkadang di gunakan per tapak. Pada Palladian pegangan tangga dan tapak tangga lebih besar. Pegangangan tangga biasanya terbuat dari kayu dan besi. Tapak kayu biasanya menggunakan cat minyak untuk meniru serat kayu atau dicat biasa. Perawatan sangat rumit pada tangga yang menggunakan mahoni dan anak tangga yang terbuat dari eboni (kayu hitam), sejumlah tumbuh-tumbuhan, dan gading.

SCAN -012.jpg SCAN -002.jpg

3.6 Tangga

3.7 Furnitur

3.7.1 Kursi

Gaya Ratu Anna (1702-1720)

Kursi pada periode ini sudah lebih ergonomis ditunjukan dengan bentuk sandaran kursi yang seperti sendok agar sesuai dengan tulang belakang manusia. Terdapat lengkungan-lengkungan pada sandaran kursi. Pada dudukan memakai bantalan. Kaki kursi menyerupai kaki binatang. Bagian sandaran kursi dibuat lebih rendah dari sandaran kursi pada periode sebelumnya. Dudukan kursi biasanya berbentuk tapal kuda dan trapesium yang sudutnya di bulatkan.

SCAN -014.jpg SCAN -014.jpg

3.7.1 Kursi Gaya Ratu Anna

Gaya Georgian ( 1720-1745)

Sandaran rendah dan lebar, banyak ukiran pahatan. Kaki seperti cakar dan kaki hewan, pada bagian atas kaki seperti kepala elang dan topeng singa. Pada kursi.

SCAN -018.jpgSCAN -018.jpgSCAN -018.jpg

1.7.2 Gaya Georgian

Gaya Chippendale (1745-1770)

Pada periode ini pembuatan kursi terinspirasi dari gaya Rococo, Gothic dan Cina. Dudukan berbentuk trapesium. Beberapa kaki kursi sudah lebih polos tetapi ada ukiran-ukirannya. Sandaran seperti pola-pola cina.

SCAN -023.jpg

SCAN -022.jpgSCAN -022.jpg

Gambar 3.6.3 Kursi Gaya Chippendale

3.6.2 Meja

Gaya Ratu Anna

Meja yang dirancang adalah meja yang multifungsi yaitu untuk bermain kartu, bermain catur, meja teh dan meja toilet. Sudut meja dibuat bundar.

SCAN -015.jpg

3.6.1 Meja Gaya Ratu Anna

Gaya Georgian

SCAN -019.jpgMeja dibuat fleksibel bisa dilipat sesuai kegunaan, saat terbuka untuk meja bermain kartu dan saat tertutup digunakan sebagai meja samping dan meja makan. Untuk membuka tutup meja terdapat engsel dilipatannya. Terbuat dari kayu mahoni. Kaki meja menyerupai cakar binatang.

SCAN -020.jpgSCAN -019.jpgu

Gambar 3.3.4.2 Meja

Meja dibuat dengan sangat dekoratif. Dilapisi emas dan bermotid kepala manusia, kerang dan bunga.

Gaya Chippendale

SCAN -024.jpg

Meja pada periode ini digunakan sebagai meja untuk minum teh, untuk menunjukkan status sosial. Meja-meja pada periode ini juga digunakan untuk meja makan, meja tengah, meja bermain, meja toilet dan meja untuk berminum teh. Terbuat dari kayu mahoni. Ukiran-ukirannya berupa gulungan, cakar binatang, bola, ular dan kerang.

3.3.3 Lemari

Gaya Ratu Anna

Biasanya pada bagian atas lemari terdapat 4 tingkatan laci. Dekorasi untuk lemari lebih sederhana. Material lemari adalah kayu. Sebagian besar lemari tinggi. Ada hiasan bunga, kerang dan ukiran seperti: tiang corithian. Kaki lemari menyerupai cakar binatang. Bentuk lebih dinamis.

SCAN -016.jpg

Gambar 3.3.3.1Laci karya Queen Anne

SCAN -017.jpg

Gambar 3.3.3.2 Meja tulis karya Queen Anne

Gaya Georgia

Mengadopsi gaya William Kent, rak buku diukir motif pinus dan di cat dengan warna emas. Material lemari terbuat dari kayu mahoni. Masih menggunakan ukiran kaki binatang pada kaki lemari.

SCAN -021.jpgSCAN -021.jpg

3.3.3.3 Lemari Gaya Georgia

Gaya Chippendale
Lemari pada periode ini merupakan kobinasi dari laci dan pintu atau laci yang tertutup oleh pintu. Ukiran yang digunakan berupa gulungan dan ukiran bunga. Terbuat dari kayu. Terpengaruh gaya Rococo.

SCAN -025.jpg

3.3.3.4 Gaya Chippendale

3.6.4 Tempat Tidur

Gaya Ratu Anna

Pada periode ini tempat tidur kanopinya dibuat sangat tinggi, dekorasi lebih berani, tirai kanopinya biasanya bergaya abad ke-18. Tinggi tempat tidur disesuailan dengan tinggi ruangan.

Gaya Georgia

Pada periode ini kaki pada tempat tidur berupa ukiran cakar elang yang sedang mencengkram bola. Kanopi tinggi banyak ukiran tetapi lebih sederhana di banding pada periode Ratu Anna.

SCAN -021.jpg

3.3.6.1 Tempat tidur Masa Georgian

Gaya Chippendale

Pada periode ini tempat tidur terpengaruh oleh ornamen Jepang dan Cina, dari kanopi dan sandaran tempat tidur terlihat pola oriental. Tinggi tempat tidur lebih rendah.

SCAN -025.jpg

Gambar 3.3.6.2 Tempat tidur Gaya Chippendale

3.3.5 Ornamen

Selama periode Early Georgian England ornamen atau detail hias disesuaikan dengan keragaman pendekatan gaya antara arsitektur interior, dekorasi, dan desain furnitur. Misalnya pada masa Ratu Anna, pada masa ini dekorasi furnitur lebih sederhana. Hanya menekankan pergerakan, relief tinggi dan simetris. Pada masa Palladian banyak unsur-unsur dekoratif yang berasal dari gaya klasik seperti ukiran. Motif-motif yang digunakan adalah Sphinx, bunga, topeng singa, topeng manusia, dan kerang. Pada masa Georgia lebih mengarah ke motif umum seperti pita, kerang, lumba-lumba, kaki singa, cakar elang. Motif Rococo yang diambil adalah pola gulungan, motif bunga, air terjun, topeng, burung, dan naga bersayap.

Telaah Pustaka :

Blakemore, Robbie G.2006. History of Interior Design & Furniture; From Ancient

Egypt to Nineteenth Century Europe 2nd ed. USA:John Wiley & Sons,

Inc.,Hoboken,New Jersey.

BAB II

EARLY GEORGIAN ENGLAND

2.1 Sejarah Early Georgian England

Munculnya periode Early Gregorian England disebabkan oleh ketergantungan studi mengenai periode klasik dan bangkitnya kaum Palladian. Studi mengenai periode klasik dilakukan melalui kunjungan ke Italia pada abad ke-16. Kaum Palladian memegang prinsip-prinsip arsitektur Andrea Palladio yang mencoba untuk menciptakan gaya dan proporsi bangunan kuno Roma. Dalam studinya Palladio menjelaskan bahwa kemegahan arsitektur Romawi dikarenakan sistem proprosi yang harmonis menggunakan ilmu matematika. Palladio menyarankan bahwa setiap ruangan harus memiliki perbandingan antara lantai, furniture dan ceiling. Selain dipengaruhi oleh Palladian arsitektur di Inggris juga dipengaruhi oleh gaya Baroque dan Rococo.

Karakteristik dari gaya Palladian:

· Masih Terpengaruh oleh Romawi

· Menggunakan Tiang-tiang

· Banyak Jendela

Karakteristik dari gaya Baroque dan Rococo

· Banyak hiasan

· Lukisan di langit-langit

· Banyak menggunakan ornament patung dan relief

2.2 Karakteristik Early Georgian England

Karakteristik dari Early Georgian England terpengaruh dari periode-periode sebelumnya, seperti Baroque, Rococo, dan Palladian. Pada periode ini lebih menonjolkan keanggunan dekoratif.

Bagian teras terbuat dari batu bata dengan atap miring, kemudian bagian tembok antar rumah dibuat tebal. Dalam periode awal Georgian di Inggris ini wallpaper dan lukisan merupakan elemen arsitektur terpenting.

Periode Early Georgian England sangat dekoratif dan pada karya-karya yang dihasilkannya menampilkan keanggunan dan kemewahan.

SCAN -003.jpg

Gambar 2.1 langit-langit yang dekoratif

Pada periode Early Georgian England abad ke-18 merupakan masa pertumbuhan kota besar. Pada saat yang sama juga, kepadatan permukiman penduduk di kota-kota memungkinkan kebutuhan untuk membangun rumah semakin meningkat sehingga pembangunan untuk rumah kecil dibuat bertingkat. Seiring berjalannya waktu, rumah berukuran kecil untuk kalangan menengah memiliki teras untuk memberikan rasa nyaman. Sebagian besar teras terbuat dari batu bata, dengan atap miring. Bagian tembok antara rumah dibangun tebal untuk mencegah penyebaran api saat terjadi kebakaran kemudian pada atap rumah terdapat cerobong asap.

Sebuah teras Georgia

Gambar 2.2 Sebuah teras di Georgian England

BAB III

ARSITEKTUR INTERIOR DAN ELEMEN DEKORATIF

Periode Early Georgian adalah periode yang luar biasa karena karya-karya yang dihasilkan menggunakan kombinasi gaya Rococo, Baroque, dan Palladian. Penerapan dekorasi dari periode-periode sebelumnya berupa dekorasi pada lantai, dinding, ceiling, furniture, dan ornamen.

3.1 Lantai

Material utama lantai pada periode ini adalah kayu dan batu, terutama pada entrance. Material marmer biasanya digunakan untuk bangunan rumah yang mewah saja.

Kayu yang digunakan berasal dari kayu oak, kemudian kayu elm, sedangkan cemara dan pinus banyak digunakan pada pertengahan abad ke-18. Ada beberapa lantai kayu yang dicat. Lantai biasanya berupa parquet. Pola dari parquetnya berupa pola buku dan pola geometri. Karpet digunakan pada bagian pinggir parquet yang rusak.

SCAN -002.jpg

3.1 Pola lantai

3.2 Dinding

Pada periode Early Georgian England, Ishak Ware sangat berpengaruh terhadap dekorasi dindingnya. Ishak Ware membawa pengaruh yang kuat dari periode Palladian yang diajarkan oleh Lord Burlington.

Dalam dekorasi dinding Ishak Ware menggunakan plesteran, kayu lis, dan hiasan dinding seperti wallpaper, permadani, dan kain tenunan. Ishak Ware mengatakan dari berbagai macam jenis bahan yang digunakan untuk mendekorasi dinding, plesteranlah yang paling bagus, sedangkan kayu lis membuat rapi, dan yang paling mencolok adalah hiasan dinding.

Kerajinan yang terbuat dari kayu biasanya di cat dengan menggunakan warna muda dan detail ukirannya terkadang di tonjolkan dengan menggunakan warna emas. Hiasan pada atas dinding berupa permadani, sutra, juga wallpaper. Penggambaran untuk permadaninya adalah diambil dari bunga, burung, gambar tubuh, surat gulungan Rococo, musim.

SCAN -004.jpg

Gambar 3.2.1 Dinding

SCAN -004.jpg

Gambar 3.2.2 Dinding

3.3 Pintu dan Jendela

Dekoratif untuk pintu dan jendela lebih sederhana. Desain pintu dan jendela terpengaruh oleh gaya Palladian. Di atas jendela atau pintu terdapat pedimen. Sebagian besar material terbuat dari kaca dan lis kotak-kotak sebagai aksen. Menggunakan tiang ionic dan corinthian. Tersusun atas tiga bukaan dan bagian yang terluas terdapat pada pusat yang terletak di tengah.

SCAN -006.jpg SCAN -006.jpg

Gambar 3.3.1 Jendela Palladian Gambar 3.3.2 Pintu dan jendela

3.4 Langit-langit

Plester sering digunakan sebagai bahan dasar untuk langit-langit yang terdapat relief dan lukisan. Subyek dari lukisan kurang mementingkan ukuran dan bentuk kiasan dari penggambaran seni dan ilmu pengtahuan, mitologi, penggambaran dewa dan dewi seperti dewa Dionysus ( dewa kesuburan dan anggur ) dan Dewi Ceres ( dewi pertanian ).

SCAN -009.jpgSCAN -010.jpg

SCAN -003.jpgSCAN -011.jpg

Gambar 3.4 Langit-langit

3.5 Perapian

Dekorasi dari perapian pada periode Early Georgian England adalah rak yang berada di atas perapian. Dekorasinya menggunakan ukiran yang menggambarkan topeng medusa serta gambar elang yang sedang meringkuk disetiap sisi. Ukiran tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi emas.

SCAN -008.jpg

Gambar 3.5 Rak diatas Perapian

3.6 Tangga

Posisi tangga sangat penting pada periode ini. Pada tangga utama dibuat sangat dekoratif. Deretan tangga dibatasi dengan lis besar dan rel rata. Lis tangga sangat bermacam-macam bektuknya seperti spiral, seruling, dan kolom. terbuat dari kayu atau besi. Ketiganya terkadang di gunakan per tapak. Pada Palladian pegangan tangga dan tapak tangga lebih besar. Pegangangan tangga biasanya terbuat dari kayu dan besi. Tapak kayu biasanya menggunakan cat minyak untuk meniru serat kayu atau dicat biasa. Perawatan sangat rumit pada tangga yang menggunakan mahoni dan anak tangga yang terbuat dari eboni (kayu hitam), sejumlah tumbuh-tumbuhan, dan gading.

SCAN -012.jpg SCAN -002.jpg

3.6 Tangga

3.7 Furnitur

3.7.1 Kursi

Gaya Ratu Anna (1702-1720)

Kursi pada periode ini sudah lebih ergonomis ditunjukan dengan bentuk sandaran kursi yang seperti sendok agar sesuai dengan tulang belakang manusia. Terdapat lengkungan-lengkungan pada sandaran kursi. Pada dudukan memakai bantalan. Kaki kursi menyerupai kaki binatang. Bagian sandaran kursi dibuat lebih rendah dari sandaran kursi pada periode sebelumnya. Dudukan kursi biasanya berbentuk tapal kuda dan trapesium yang sudutnya di bulatkan.

SCAN -014.jpg SCAN -014.jpg

3.7.1 Kursi Gaya Ratu Anna

Gaya Georgian ( 1720-1745)

Sandaran rendah dan lebar, banyak ukiran pahatan. Kaki seperti cakar dan kaki hewan, pada bagian atas kaki seperti kepala elang dan topeng singa. Pada kursi.

SCAN -018.jpgSCAN -018.jpgSCAN -018.jpg

1.7.2 Gaya Georgian

Gaya Chippendale (1745-1770)

Pada periode ini pembuatan kursi terinspirasi dari gaya Rococo, Gothic dan Cina. Dudukan berbentuk trapesium. Beberapa kaki kursi sudah lebih polos tetapi ada ukiran-ukirannya. Sandaran seperti pola-pola cina.

SCAN -023.jpg

SCAN -022.jpgSCAN -022.jpg

Gambar 3.6.3 Kursi Gaya Chippendale

3.6.2 Meja

Gaya Ratu Anna

Meja yang dirancang adalah meja yang multifungsi yaitu untuk bermain kartu, bermain catur, meja teh dan meja toilet. Sudut meja dibuat bundar.

SCAN -015.jpg

3.6.1 Meja Gaya Ratu Anna

Gaya Georgian

SCAN -019.jpgMeja dibuat fleksibel bisa dilipat sesuai kegunaan, saat terbuka untuk meja bermain kartu dan saat tertutup digunakan sebagai meja samping dan meja makan. Untuk membuka tutup meja terdapat engsel dilipatannya. Terbuat dari kayu mahoni. Kaki meja menyerupai cakar binatang.

SCAN -020.jpgSCAN -019.jpgu

Gambar 3.3.4.2 Meja

Meja dibuat dengan sangat dekoratif. Dilapisi emas dan bermotid kepala manusia, kerang dan bunga.

Gaya Chippendale

SCAN -024.jpg

Meja pada periode ini digunakan sebagai meja untuk minum teh, untuk menunjukkan status sosial. Meja-meja pada periode ini juga digunakan untuk meja makan, meja tengah, meja bermain, meja toilet dan meja untuk berminum teh. Terbuat dari kayu mahoni. Ukiran-ukirannya berupa gulungan, cakar binatang, bola, ular dan kerang.

3.3.3 Lemari

Gaya Ratu Anna

Biasanya pada bagian atas lemari terdapat 4 tingkatan laci. Dekorasi untuk lemari lebih sederhana. Material lemari adalah kayu. Sebagian besar lemari tinggi. Ada hiasan bunga, kerang dan ukiran seperti: tiang corithian. Kaki lemari menyerupai cakar binatang. Bentuk lebih dinamis.

SCAN -016.jpg

Gambar 3.3.3.1Laci karya Queen Anne

SCAN -017.jpg

Gambar 3.3.3.2 Meja tulis karya Queen Anne

Gaya Georgia

Mengadopsi gaya William Kent, rak buku diukir motif pinus dan di cat dengan warna emas. Material lemari terbuat dari kayu mahoni. Masih menggunakan ukiran kaki binatang pada kaki lemari.

SCAN -021.jpgSCAN -021.jpg

3.3.3.3 Lemari Gaya Georgia

Gaya Chippendale
Lemari pada periode ini merupakan kobinasi dari laci dan pintu atau laci yang tertutup oleh pintu. Ukiran yang digunakan berupa gulungan dan ukiran bunga. Terbuat dari kayu. Terpengaruh gaya Rococo.

SCAN -025.jpg

3.3.3.4 Gaya Chippendale

3.6.4 Tempat Tidur

Gaya Ratu Anna

Pada periode ini tempat tidur kanopinya dibuat sangat tinggi, dekorasi lebih berani, tirai kanopinya biasanya bergaya abad ke-18. Tinggi tempat tidur disesuailan dengan tinggi ruangan.

Gaya Georgia

Pada periode ini kaki pada tempat tidur berupa ukiran cakar elang yang sedang mencengkram bola. Kanopi tinggi banyak ukiran tetapi lebih sederhana di banding pada periode Ratu Anna.

SCAN -021.jpg

3.3.6.1 Tempat tidur Masa Georgian

Gaya Chippendale

Pada periode ini tempat tidur terpengaruh oleh ornamen Jepang dan Cina, dari kanopi dan sandaran tempat tidur terlihat pola oriental. Tinggi tempat tidur lebih rendah.

SCAN -025.jpg

Gambar 3.3.6.2 Tempat tidur Gaya Chippendale

3.3.5 Ornamen

Selama periode Early Georgian England ornamen atau detail hias disesuaikan dengan keragaman pendekatan gaya antara arsitektur interior, dekorasi, dan desain furnitur. Misalnya pada masa Ratu Anna, pada masa ini dekorasi furnitur lebih sederhana. Hanya menekankan pergerakan, relief tinggi dan simetris. Pada masa Palladian banyak unsur-unsur dekoratif yang berasal dari gaya klasik seperti ukiran. Motif-motif yang digunakan adalah Sphinx, bunga, topeng singa, topeng manusia, dan kerang. Pada masa Georgia lebih mengarah ke motif umum seperti pita, kerang, lumba-lumba, kaki singa, cakar elang. Motif Rococo yang diambil adalah pola gulungan, motif bunga, air terjun, topeng, burung, dan naga bersayap.

Telaah Pustaka :

Blakemore, Robbie G.2006. History of Interior Design & Furniture; From Ancient

Egypt to Nineteenth Century Europe 2nd ed. USA:John Wiley & Sons,

Inc.,Hoboken,New Jersey.

Tidak ada komentar: