Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Agustus 2010

SURVEY ELEMEN DESAIN di berbagai tempat

  1. Gang pemukiman rakyat di Cihampelas

    • Kesan : Saat berjalan di gang merasa tidak nyaman, was-was, sumpek, kotor, dan merasa jalan pada gang tidak ada tepinya. Jika sepeda motor/sepeda melewati jalan ini, maka orang yang berjalansangat sulit, karena lebar jalan yang terlalu sempit. Di gang tersebut terdapat jalan sempit yang dipinggirnya terdapat kali tanpa pembatas, ketika melewati jalan ini merasa takut dan berbahaya.

    • Tabel Elemen Desain :

      Elemen Desain

      Bentuk

      Gang berbentuk geometris. Terdapat garis horizhontal pada gang yang memberi kesan sempit, padahal pada umumnya garis horizhontal seharusnya memberi kesan memperlebar ruang. Hal ini terjadi karena ukuran gang yang sangat sempit, sementara pembatas dinding yang vertikal sangat tinggi. Garis vertikal pada gang memberi kesan mempertinggi dan memperkuat dinding gang. Bentuk gang yang setapak dan lurus membuat pejalan kaki jika berjalan fokus ke depan. Irama gang terkesan monoton sehingga saat berjalan terasa tidak ada ujungnya.

      Skala

      Skala gang terhadap manusia membuat manusia terlihat lebih besar, karena proporsinya sangat tidak sesuai. Lebar gang yang etrlalu sempit dan tembok pembatas terlalu tinggi. Hal ini membuat lebar gang dan dinding pembatas tidak seimbang. Karena proporsi antara lebar gang, tembok pembatas, dan manusia tidak seimbang, maka harmoni dan kesatuan tidak tercapai. Skala/proporsi gang yang seperti ini membuat perasaan tidak nyaman dan sumpek.

      Warna

      Hanya terdapat warna yang dominan abu-abu. Warna yang monoton membuat pejalan kaki merasa tidak sampai-sampai ke akhir gang. Warna gang yang monoton membuat gang seragam tetapi terlihat kumuh dan membosankan.

      Tekstur

      Tekstur merupakan kualitas dari suatu permukaan. Adanya permukaan yang tidak seragam membuat tekstur terasa kasar. Dalam gang ini muncul sampah-sampah yang menjadi tekstur karena berserakan dan sangat kotor. Selain tekstur pada gang ini di dominasi oleh sampah, sampah juga merupakan kontras/fokus pada gang ini.

      Pola

      Ola pada gang ini simetris, dan seragam. Keseragaman pola membuat gang monoton dan terasa tidak memiliki ujung.


      1. Lapangan Sabuga

        • Kesan : Saat berada di tengah lapangan sendirian manusia berada di titik pusat (center), kesan yang di dapat adalah aneh, terasa seperti tersudut sendiri, jika kita melihat sekitar, melihat ke atas, melihat ke bawah, dank e samping merasa seluruh objek yang berada di sekitar lapangan seolah ikut bergerak searah dengan gerakan mata kita. Manusia terlihat sangat kecil dan lapangan terasa sangat luas. Selain itu juga kita merasa tenang dan hening karena adanya objek tambahan berupa pepohonan diluar lapangan.

        • Tabel Elemen Desain :

          Elemen Desain

          Bentuk

          Bentuk lapangan geometris. Bentuk lapangan bola yang berada di tengah lapangan Sabuga berbentuk persegi. Sedangkan track lari yang mengelilingi lapangan bila berbentuk elips. Garis melingkar pada track lari menentukan arah untuk melakukan aktifitas berlari. Yang menjadi fokus pada lapangan Sabuga ini adalah lapangan bola yang berada di tengah yang dikelilingi track lari dan selasar.

          Skala

          Skala lapangan terhadap manusia membuat manusia terlihat lebih kecil, karena ukuran lapangan sangat besar. Proporsi lapangan terhadap manusia sudah sesuai. Jika jumlah orang sedikit, lapangan dengan ukuran yang luas berkesan lebih besar, namun tetap seimbang. Tetapi jika jumlah orang sesaui/banyak, maka ukuran lapangan terhadap jumlah orang sudah sesuai. Jika berada di tengah lapangan sendirian luas dan besar lapangan sangat terasa, apalagi lapangan terbentang dan tidak banyak objek. Hal ini membuat terasa seperti tersudut sendiri.

          Warna

          Warna pada lapangan ini terlihat natural, karena langsung berkaitan dengan alam. Terdapat warna dominan yaitu hijau dan coklat.

          Tekstur

          tekstur pada lapangan tidak terlalu menjadi dominan.

          Pola

          Pola terdapat pada track lari, selasar, tiang-tiang. Pola lapangan Sabuga berupa simetris. Pola yang simetris membuat lapangan Sabuga memiliki keseimbangan pola dan bentuk. Pola melingkar dan keseragaman tiap sudut lapangan Sabuga membuat lapangan memiliki harmoni dan menjadi satu kestuan. Pola yang berbentuk melingkar memiliki kesan irama yang dinamis.


          1. Taman makam pahlawan Cikutra

            • Kesan : Kesan yang di dapat begitu berada di taman makam pahlawan yaitu aneh, tenang, damai, hening, merasa kecil karena terdapat tugu yang tinggi (jika kita berada di antara tugu tersebut). Dilihat dari makam yang sangat banyak di sana terdapat kesan ngeri dan mistis, serta tegang dan mencekam. Ketika melihat lurus ke depan, jarak seolah dekat, tetapi ketika menyusuri jalan, terasa sangat jauh dan panjang. Tugu nisan terlihat berbentuk diagonal bila di lihat dari jauh, tetapi bila dilihat dengan jarak pandang dekat maka terlihat garis vertical atau horizhontal. Ketika dilihat dari kejauhan, monument terlihat kecil, padahal ukuran sebenarnya monument berukuran besar, namun jika di bandingkan tetap sesuai dengan proprsi tinggi manusia.

            • Tabel Elemen Desain :

          Elemen Desain

          Bentuk

          Bentuk dari taman makam pahlawan ini secara keseluruhan simetris. Fokus terdapat pada monumen yang berada di dalam makam. Sedangkan Fokus di belakang monumen adalah pohon beringin.

          Skala

          Proporsi objek yang ada disini sudah seimbang, terkecuali tugu yang terdapat pada makan. Tugu terlalu besar dan tidak seimbang dengan tinggi manusia. Skala manusia terhadap tugu, membuat manusia tampak lebih kecil. Makam yang luas tidak terlihat lowong, karena taman makam yang luas dipenuhi oleh objek (makam-makam pahlawan). Tugu yang besar memberi kesan menghimpit/berat, namu terkesan mewah.

          Warna

          Warna pada taman makam pahlawan ini memberi kesan yang tenang dan natural. Terdapat warna hijai, putih, dan abu-abu. Warna putih pada batu nisan memberi kesan suci sehingga memberi arti bahwa setiap orang akan kembali ke Tuhannya. Warna yang ada pada taman makam pahlawan memberi kesan monoton, sehingga jika menelusuri jalanan sekitar makam serasa tidak ada ujungnya.

          Tekstur

          Entrance makam bertekstur kasar (terlihat dari batu-batuan) memberi kesan tegang/mencekam. Tekstur halus pada nisan dan rerumputan memberi kesan tenang dan damai.

          Pola

          Terdapat pola berderet/sejajar pada makam dan pepohonan. Pola yang terdapat pada area ini memiliki keseimbangan simetris (pola teratur). Pola ini juga memberi efek harmoni dan kesatuan dalam komposisi taman makam pahlawan secara keseluruhan. Pola taman makam pahlawan ini menghasilkan irama yang tenang dan stabil.


          1. Gua jepang Tahura Ir.H.DjuandaS

            • Kesan : Kesan yang di dapat jika masuk ke gua ini yaitu merasa tidak nyaman, was-was, merasa tidak ada ujung jalan, bentuk berupa lorong yang di mana lorong tersebut berbentuk arch. Tidak ada warna pada gua karena factor pencahayaan yang tidak masuk ke gua. Pola sejajar, tidak adanya orientasi ruang, Skala terhadap manusia sudah sesuai, karena walaupun terdapat banyak orang di dalam gua tidak merasa pengap, cemas, takut, serta akibat tidak adanya pencahayaan yang masuk ke gua sehingga memberi kesan mistis.

            • Table Elemen Desain :

          Elemen Desain

          Bentuk

          Bentuk gua ini adalah banyaknya lorong yang berbentuk arch. Gua ini memiliki keseragaman bentuk (simetris). Namun secara Visual, bentuk tidak terlalu jelas karena pengaruh pencahayaan yang masuk pada ruang ini. Karena gua memiliki keseragaman bentuk, maka gua memiliki keseimbangan bentuk, harmoni, dan kesatuan. Karena gua yang gelap dan orientasi pada ruang tidak ada, maka fokus dan kontras tidak bisa dilihat. Bentuk gua seperti ini memberi efek gua seperti tidak ada ujungnya, dan irama pada gua monoton.

          Skala

          Skala/proporsi gua terhadap manusia sudah sesuai, walaupun gua yang sangat gelap, serta proporsi yang sesuai tidak membuat area ini pengap walaupun terdapat banyak orang di dalam gua. Dari proporsi gua terhadap manusia memiliki keseimbangan.

          Warna

          Gua tidak memiliki warna, karena tidak adanya cahaya yang masuk kedalam area ini. Sehingga membuat suasana di dalam tidak nyaman dan was-was, cemas, takut.

          Tekstur

          Gua ini memiliki tekstur yang kasar, tekstur ini terasa ketika kita menginjak lantai gua dan meraba dinding gue. Hal ini membuat rasa tidak nyaman, takut, cemas, mistis, was-was berada dalam gua.

          Pola

          Pola pada gua simetris, seimbang, sehingga monoton dan orientasi ruang tidak ada.



          1. Café Solaria Ciwalk

            • Kesan : \ketika berada di dalam café kita mendapatkan kesan ceria, ramai, fresh, tidak monoton seluruhnya karena salah satu factor yaitu penggunaan warna pada café ini yang cenderung berani. Café ini berkesan luas karena adanya cermin di bagian ruangan tersebut (ilusi optic) serta berkesan elegan.

            • Tabel Elemen Desain :

          Elemen Desain

          Bentuk

          Terdapat bentuk geometris dan organis pada café ini. Bentuk geometris tampak pada ruangan café, sedangkan furniture yang dipakai banyak menggunakan bentuk organis. Tetapi keseimbangan pada ruang ini dapat terlihat. Dan tetap terdapat kesan harmoni dan kesatuan

          Skala

          Skala terhadap amnusia sudah sesuai dan sirkulasi nyaman, begitu pula proporsi antara ruang dan peletakan furniture sudah seimbang.

          Warna

          Warna yang digunakan cenderung ke gelap tetapi tetap terkesan santai, anggun, elegan, dan tidak monoton. Pada bagian furniture berwarna merah dan putih yang etrdapat di tengah sehingga menjadi kontras pada ruang ini, tetapi tetap terkesan menyatu dan selaras.

          Tekstur

          Tekstur halus pada café ini membuat café lebih terlihat modern.

          Pola

          Pola ta,pak pada pengulangan furniture, partisi, motif dinding, motif ceiling, dan tiang-tiang lingkaran. Pola ini memberi kesan irama yang dinamis pada café ini.


          1. Tempat ibadah

            • Kesan : Jika kita berada di dalam tempat ibadah suasana dan kesan yang di dapat akan sangat berbeda di bandingkan jika kita di luar. Kesan yang di dapat jika berada di dalam tempat ibadah adalah kita merasa damai, tenang, aman, nyaman, tentram, dan kita juga merasa lebih dekat dengan Tuhan kita.

            • Tabel Elemen Desain :

          Elemen Desain

          Bentuk

          Tempat ibadah ini berbentuk simetris, diamna terdapat sudut di setiap sisinya.

          Skala

          Skala pada dasarnya sudah ditentukan sesuai dengan jumlah maksimal kapasitas orang yg berada di dalam, tetapi bila hanya sendiri pada ruang ini memberi kesan megah.

          Warna

          Warna yang di gunakan cenderung putih, dan warna-warna soft karena melambangkan suci serta mencerminkan kesucian dan kebersihan tempat ibadah itu sendiri.

          Tekstur

          tekstur tidak terlalu mendominasi apda ruang ini.

          Pola

          Pola pada tempat ibadah ini ada pada penempatan sajadah sesuai dengan arah kiblat, serta peletakan kolom. Fokus pada ruang ini terdapat pada tempat imam dan mimbar.


          1. Kesimpulan

            • Elemen Desain dan prinsip desain menjadi satu kesatuan

            • Elemen Desain (bentuk) dapat menentukan focus dan irama. Contohnya pada gang, dimana bentuk gang itu setapak dan lurus menentukan arah hanya bias focus ke depan serta memberi kesan irama yang monoton.

            • Irama yang monoton, warna yang monoton/tidak berwarna membuat kesan membosankan, dan ketika menelusurinya akan merasa tidak ada ujungnya, seperti pola yang seragam pada gang, gua tidak berwarna, pola pada taman makam pahlawan yang seragam

            • Elemen Desain (skala) mempengaruhi proporsi, keseimbangan harmoni, dan kesatuan

            • Rasa tidak nyaman dan sumpek/pengap dipengaruhi oleh skala/proporsi antara manusia dan ruang yang tidak sesuai

            • Skala manusia terhadap ruang dpaat membuat manusia terlihat kecil jika ruang sangat besar. Lapangan yang terbentang luas dan tidak abnyak objek berkesan lebih luas dibandingkan dengan taman makam pahlawan yang dipenuhi banyak objek (makam, pepohonan). Padahal luas lapangan sabuga dan taman makam pahlawan sama-sama luas.



              Disusun Oleh:

              Astilatifah

              Disty

              Gladys

              Flo


              Sebagai Tugas MDI I

Tidak ada komentar: