Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Agustus 2010

Suku BATAK

SENI RUPA MASYARAKAT SUKU BATAK

Suku Batak terdiri dari beberapa sub-suku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara yakni sebagian besar di Tapanuli, Simalungun, Karo, serta Nias, dan Fakfak-Dairi. Kedua wilayah terakhir ini termasuk wilayah Tapanuli. Sub-suku Batak terdiri dari Toba yang bermukim di wilayah Toba yakni Toba, Silindung, Samosir, dan Humbang. Angkola yang bermukim di wilayah Tapanuli Selatan, Sipirok ,dan Angkola. Mandailing yang bermukim di Mandailing Natal. Simalungun di daerah Simalungun. Karo di daerah Karo. Fakfak Dairi bermukim di daerah Fakfak dan Dairi. Nias bermukim di Nias . Pengelompokan sub suku Batak dilakukan berdasarkan wilayah pemukimannya, bukan garis keturunan.

· Rumah adat

Rumah Adat Batak Toba disebut Rumah Bolon, berbentuk empat persegi panjang. Untuk memasuki rumah harus menaiki tangga yang terletak di tengah-tengah rumah, dengan jumlah anak tangga yang ganjil. Bila orang hendak masuk rumah Batak Toba harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok yang melintang, hal ini diartikan tamu harus menghormati si pemilik rumah. Lantai rumah dibangun 1,75 meter di atas tanah, dan bagian bawah dipergunakan untuk kandang babi, ayam, dan sebagainya. Ruangan dalam rumah adat merupakan ruangan terbuka tanpa kamar-kamar

· Tarombo

Tarombo adalah silsilah keluarga. Silsilah atau tarombo merupakan cara orang batak menyimpan daftar silsilah marga mereka masing-masing dan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Karena bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai "orang Batak kesasar" (nalilu). Orang Batak khusunya lelaki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.

· Tulisan

Batak Toba

Batak Simalungun

Batak Karo

Batak Pakpak

Batak Mandailing

· Pakaian Adat

· Kain ( Ulos )

Ulos digunakan untuk acara sukacita juga dukacita, diantaranya untuk melayat, tujuh bulanan, selendang untuk acara kedudukan, untuk pernikahan,

· Senjata

Parang Keris

· Hiasan ( Gorga )

Gorga Batak adalah ukiran atau pahatan tradisional yang biasanya terdapat di dinding rumah baagian luar dan bagian depan dari rumah-rumah adat Batak. Gorga ada dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan cara memahat kayu (papan) dan kemudian mencatnya dengan tiga (3) macam warna yaitu: merah-hitam-putih. Warna yang tiga macam ini disebut tiga bolit. Gorga memiliki makna magis. Setiap gorga memiliki makna dan tujuan yang berbeda.

· Patung – patung

Patung-patung pahatan karya seni batak terbuat dari kayu yang menggambarkan manusia atau jenis hewan tertentu, dianggap bersifat religius magis, sebagai representasi dari dewa atau roh tertentu dengan ukuran dan jenis yang sangat bervariasi, Patung juga merupakan simbol legitimasi kekuasaan, penempatan suatu jenis patung pada suatu wilayah jauh dari kampung, seperti di atas bukit atau di tengah hutan. Patung sebagai materi dipercaya memiliki energi kekuatan yang dapat mengkontrol atau memonitor kehidupan warga. Masyarakat Batak lama selalu menghadirkan patung pada suatu ritus dan menempatkannya pada suatu wilayah suci dan keramat, karena diyakini sebagai simbol atau medium suatu kekuatan yang transenden.

PENUTUP

Demikianlah makalah saya mengenai Karya Seni Suku Batak, semoga dapat bermanfaat bagi saudara sekalian. Bila ada kekurangan mohon dimengerti. Sekian dari saya terima kasih.

KESIMPULAN

Suku batak memiliki banyak karya seni tradisi. Yang paling menonjol adalah Kain (Ulos), Patung peringatan leluhur, Hiasan (Gorgah), pernaskahan (Tulisan), dan Tarombo (Silsilah).

Yang masih sering dipakai oleh masyarakat batak modern adalah Ulos. Karena penggunaan Ulos selalu digunakan dalam setiap acara adat dalam batak. Karya seni ukiran dan pahatan yang dianggap memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi, pada dasarnya ditujukan kepada penghormatan dan pemujaan para dewa dan roh-roh nenek moyang, contohnya Ukiran atau gorga dapat disaksikan pada bangunan rumah Batak tradisional di kampung halaman yang pada zaman dulu, dianggap memiliki fungsi religius-magis, tetapi perkembangan zaman menempatkannya menjadi ornamentasi yang sangat indah. Kemudian patung-patung pahatan dari kayu dalam bentuk gambar-gambar manusia atau jenis hewan tertentu, juga dianggap bersifat religius magis, sebagai representasi dari dewata atau roh tertentu dengan ukuran dan jenis yang sangat bervariasi, tetapi Patung juga merupakan simbol legitimasi kekuasaan, penempatan suatu jenis patung pada suatu wilayah jauh dari kampung, seperti di atas bukit atau di tengah hutan.

http://ilmupedia.com/akademik/sejarah/tokoh-tokoh/660-sejarah-suku-batak.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak

http://www.bonapasogit.eu/pagina's/Indonesia/Adat_Batak_Toba.htm

Tidak ada komentar: