PENGGUNAAN ENERGI
KULIAH #2
KULIAH #2
Bangunan merupakan bentukan atau wujudan tertentu yang
dibangun dengan tujuan tertentu. Dalam perwujudannya harus ada perhitungan
ekonomi agar tidak dirugikan ( membeli barang yang perlu saja, tidak boleh
lebih, tidak boleh kurang dan ukurannyapun harus akurat agar tidak dirugikan ). Oleh karena itu dalam
mendesain sebuah bangunan harus diperhatikan EFISIENSI dan EFEKTIF, sehingga
orang tidak berpindah-pindah karena bangunan tahan lama juga meningkatkan nilai
ekonomi.
Efisiensi adalah Cermat dan tidak membuang waktu dan energi, paling
sesuai dan tepat untuk sesuatu tujuan, kemudian Efektif adalah tepat guna,
langsung sasaran, manjur, mujarab, mempan.
Penghematan energi bisa
dilakukan dengan cara mempertimbangkan penempatan kaca dengan penyerapan tertentu pada lokasi
tertentu. Kemudian pada waktu mendesain,
harus mempertimbangkan faktor teknologi. Misal:
1. Dinding dengan fungsi apa, misal sebagai pembatas, agar orang di
sebelah tidak dapat melihat dan mendengar.
2. Bukaan: di sebelah dalam bukaan merupakan ruang dengan fungsi apa
3. Sifat permanen-nonpermanen
4. Ruang tetap-ruang fleksibel: yang fleksibel menggunakan partisi.
5. Mesin-mesin yang terdapat dalam bangunan serta menyangkut hal-hal microclimate:
6. Kontur
7. Vegetasi
Konsekuensi desain terhadap
biaya:
1. Bentuk denah: semakin
sederhana, biaya relatif rendah
2. FAR (Floor Area Ratio): bentuk denah sederhana, biaya relatif rendah
3. Ruang sirkulasi: pengaturan ruang efisien - sirkulasi pendek (Bangunan
dibuat dengan bentang kecil, memudahkan aliran udara di semua ruangan )
4. Ketinggian lantai: pada bangunan rendah, relatif tidak berpengaruh
Tips bangunan hemat energi:
·
Tidak melakukan penghamburan listrik ( menggunakan timer )
·
Orientasi jendela terhadap matahari dan angin
·
Pemeliharaan murah, teknologi yang maju, serta awet
Tips Ekonomis pada bangunan:
·
Dimensi
: fungsi dan penggunaan yang
jelas dan sesuai kebutuhan pengguna/penghuni
·
Penerangan
: maksimalisasi penggunaan cahaya
alami, meminimalisir penggunaan cahaya buatan
·
Massa
: massa bangunan didasarkan pada
kebutuhan fungsi-space, tidak berlebihan, tidak perlu ornamen-ornamen
yang sangat tergantung pada ‘trend’ semata, karena dapat tidak disukai
kembali.
Kualitas Penerangan (kenyamanan visual; fisik, emosional/psikis)
·
Kontras: derajat perbandingan kecemerlangan/ brightness antara objek dan daerah di
sekelilingnya.
·
Tidak terjadinya penyilauan langsung/Direct Glare, karena:
1.
Menggunakan armatur (rumah lampu)/luminaire
berukuran besar, dengan output bercahaya rendah
2.
Menggunakan armatur semi-direct
3.
Lokasi penempatan lampu di samping (tegak lurus) pengamat, cukup baik.
·
Tidak terjadinya penyilauan pantulan/Reflected Glare, karena:
1.
Tidak meletakkan sistem penerangan dan permukaan bidang kerja hingga
membentuk sudut pantulan cermin.
2.
Permukaan meja tidak terlalu mengkilap
3.
Menggunakan Distribusi Batwing/sayap kelelawar.
Pengaruh iklim dan arah
matahari pada bangunan sekolah:
-
Ruang-ruang kelas/kuliah (sering dihuni) menghadap Utara-Selatan
-
Jarak yang antarbangunan cukup begitu jauh, hal ini menyebabkan aliran
udara lancar (karena lembab).
-
Bangunan dibuat dengan bentang kecil, memudahkan aliran udara di semua
ruangan. Hal ini menjawab pertanyaan mengapa denah disusun secara horisontal
terhadap selasar, sisi panjang pada muka selasar –menyebabkan pemborosan pada
luasan lantai selasar secara keseluruhan.
-
Penggunaan overstek pada bukaan
untuk menghindari sinar matahari langsung dan tempias hujan.
Kelebihan Vegetasi:
1.
Dengan formasi perletakan tertentu, dapat membantu mengarahkan angin untuk
bergerak masuk ke dalam bangunan.
2.
Langkah pendinginan tapak, tanaman memiliki daya pantul rendah.
Meletakkan pot-pot tanaman pada atap dak beton, mampu membantu menyerap panas
sinar matahari yang berlebihan (di saat terik maksimal).
3.
Membantu membersihkan udara –udara di sekitar tanaman menjadi lebih
sehat, dari segi kualitas. Pada siang hari, tanaman menyerap karbondioksida
dari udara bebas dan mengeluarkan oksigen ke sekitarnya.
4.
Dengan penataan artistik tertentu, mampu menghadirkan kembali “estetis” pada
desain yang diimpikan banyak arsitek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar